PENGARUH
MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING
TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIK
PADA
SISWA SMP
KERANGKA
PROPOSAL PENELITIAN EKSPERIMEN
Oleh
MIFTAH
ANWAR FAUZI
NPM
: 09210210505
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN
PENDIDIKAN SEBELAS APRIL SUMEDANG
2012
1.1
Latar
Belakang
Belajar matematika hanya dipandang
sebagai transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada peserta, ini menjadikan
siswa pasif, dengan guru terlalau berorientasi pada latihan penyelesaian soal
yang bersifat procedural dari pada konsep matematika.
Dengan model pembelajaran Reciprocal learning diharapkan akan terjadi komunikasi
dan kerjasama antara guru dan murid sehingga siswa dapat berperan
aktif dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya siswa dapat Meringkas,
menghasilkan pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi
materi hingga mendapat solusidalam penyelesaian soal.
1.2
Judul
Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Generalisasi
Matematik Pada Siswa
1.3
Rumusan
Masalah
1. Apakah
terdapat peningkatan kemampuan generalisasi matematik antara siswa yang menerima pembelajaran dengan
model Reciprocal Learning dan siswa
yang belajar tradisional.
2. Bagaimana
sikap siswa tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model Reciprocal learning?
1.4
Anggapan
dasar
1. Guru mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan model Reciprocal Learning
1.5
Manfaat
Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di
atas, penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi guru, calon guru, atau
insan pendidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas peserta didik yang
berpikir kritis matematik
Sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas mutu pendidikan di Negara tercinta ini.
1.6
Tujuan
Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk:
1.
Mengkaji
dan menganalisis perbedaan kemampuan generalisasi matematik siswa yang menerima
pembelajaran dengan metode Reciprocal Learning
dan Tradisional .
2.
Mengkaji
kualitas kemampuan generalisasi matematik siswa dalam pemecahan soal setelah
mendapatkan pembelajaran dengan metode Reciprocal
Learning.
1.7
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis
dari penelitian ini adalah :
1. Terdapat
peningkatan yang signifikan dalam kemampuan generalisasi matematik antara siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan metode Reciprocal Learning dari pada siswa yang belajar
secara tradisional.
2. Tidak
ada peningkatan yang signifikan dalam kemampuan generalisasi matematik antara
siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode Reciprocal Learning
dari pada siswa yang belajar secara konvensional
.
1.8
Populasi
dan sampel
1.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Surian
2.
Sampel dari penelitian adalah siswa kelas VIII yang rata-rata berusia 13-14
tahun.
3.
Mayoritas pekerjaan orang tua siswa adalah petani
1.9
Definisi
Operasional
1.
Metode pembelajaran Reciprocal Learning adalah model yang mengacu pada
kegiatan pembelajaran yang berlangsung dalam bentuk dialog antara guru dan
siswa mengenai segmen teks dialog ini disusun dengan menggunakan empat strategi yaitu: Meringkas,
menghasilkan pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi, guru dan siswa bergiliran
mengambil peran guru dalam memimpin dialog ini.
2.
Kompetensi
(competency) adalah kata baru dalam bahasa Indonesia yang artinya setara dengan
kemampuan atau pangabisa dalam bahasa Sunda. Siswa yang telah memiliki
kompetensi mengandung arti bahwa siswa telah memahami, memaknai dan
memanfaatkan materi pelajaran yang telah dipelajarinya.
3.
Generalisasi adalah
proses penalaran yang bertolak belakang dari fenomena individual menuju
kesimpulan umum.
4.
Kemampuan generalisasi
adalah kemampuan untuk membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kemampuan ini
erat kaitannya dengan kemampuan inkuiri dengan menerapkan cara berpikir
deduktif, hasil generalisasi misalnya adalah rumus, sifat, teorema yang
diperoleh dengan cara mengkonstruksi dari kondisi empirik-khusus mejadi suatu
prinsip atau aturan yang bersifat umum.
5. Pembelajaran konvensional adalah
pembelajaran yang digunakan guru sedemikian rupa sehingga siswa masih kurang,
pembelajaran terpusat pada guru, proses belajar sangat mengutamakan metode
ekspositori.
1.10
Butir
Studi Literatur
1. Hakekat
matematika
2. Hakekat
belajar
3. Model
pembelajaran Reciprocal learning
4. Model
pembelajaran Tradisional
5. Kemampuan
generalisasi matematik
6. Hasil
penelitian yang relevan
1.11
Perangkat
pembelajaran dan Instrumen Penelitian
1. RPP
Reciprocal Learning
2. Silabus
Reciprocal Learning
3. Latihan
soal pre-test
4. Latihan
soal pos-test
5. LKS
Reciprocal Learning
6. Angket
Skala Likert
7. Pedoman
Observasi
8. Kisi-kisi
1.12
Design
Penelitian
Variable bebas dalam penenlitian
ini adalah model pembelajaran Reciprocal
Learning dan pembelajaran tradisional. Kelas yang pembelajarannya dengan model
pembelajaran Reciprocal Learning merupakan kelas eksperimen, sedangkan
kelas yang pembelajarannya dengan model konvensional merupakan kelas control.
Variable
terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan generalisasi matematik dalam
penyelesaian soal matematika.
Design
eksperimen yang digunakan adalah one group pretest-posttest design yang dinyatakan sebagai berikut:
O1 X O2
O1 - O2
Keterangan :
O1 = Pretes
X
= Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran model reciprocal learning
-
=
Kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran tradisional
O2 = Post Test
1.13
Prosedur
Pelaksanaan Penelitian
a.
Tahap Persiapan
Ø
Mendiskusikan
rencana penelitian dengan dosen pembimbing yang bersangkutan.
Ø
Mendiskusikan
jadwal pelaksanaan dengan guru matematika yang akan digunakan penelitian.
Ø
Membuat
silabus dan RPP yang dikonsultasikan dengan guru matematika yang bersangkutan.
Ø
Pembuatan
perangkat tes yang akan dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan
komunikasi matematis siswa.
Ø
Membuat
pedoman observasi dan angket.
b.
Tahap Pelaksanaan
Ø Memilih
secara acak kelas yang akan dijadikan kelas Eksperimen dan kelas Control
Ø Melaksanakan
pre-test
Ø Melaksanakan
Kegiatan Belajar Mengajar dengan Model Pembelajaran Reciprocal learning
Ø Melaksanakan
Post-Test
Ø Memberikan angket
c.
Tahap Akhir
Ø Pengolahan
Data
Ø Kesimpulan
1.14
Teknik Pengolahan data
Untuk aspek kognitif diukur dengan menggunakan indeks gains
Criteria indeks gain
g ≤ 0.3 indeks gain rendah
0.3 < g ≤ 0.7 Indeks gain sedang
g >0.7 Indeks gain tinggi
Sedangkan untuk
aspek afektif dan psikomotorik diukur dengan menggunakan Indeks Prestasi Kelompok(IPK).
Keterangan
:
M
= Rata-rata skor afektif/psikomotorik pada satu aspek saja
SMI
= Skor maks. Ideal
Tabel
Klasifikasi
Indeks Prestasi Kelompok (IPK)
|
2. Menganalisis
data kuantitatif
Menggunakan uji t
bila distribusi normal
Menggunakan uji t`
bila distribusi tidak normal
Menggunakan uji w bila
tidak homogen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tuliskan kritik dan masukan anda