Label

Selasa, 29 Mei 2012

Kerangka Proposal Reciprocal Learning


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING
TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIK
PADA SISWA SMP


KERANGKA PROPOSAL PENELITIAN EKSPERIMEN


Oleh
MIFTAH ANWAR FAUZI
NPM : 09210210505




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN PENDIDIKAN SEBELAS APRIL SUMEDANG
2012

1.1  Latar Belakang
            Belajar matematika hanya dipandang sebagai transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada peserta, ini menjadikan siswa pasif, dengan guru terlalau berorientasi pada latihan penyelesaian soal yang bersifat procedural dari pada konsep matematika.
            Dengan model pembelajaran Reciprocal learning diharapkan akan terjadi komunikasi dan kerjasama antara guru dan murid sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya siswa dapat Meringkas, menghasilkan pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi materi hingga mendapat solusidalam penyelesaian soal.
1.2    Judul
Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Generalisasi Matematik Pada Siswa
1.3    Rumusan Masalah
1.      Apakah terdapat peningkatan kemampuan generalisasi matematik  antara siswa yang menerima pembelajaran dengan model Reciprocal Learning dan siswa yang belajar tradisional.
2.      Bagaimana sikap siswa tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model Reciprocal learning?


1.4  Anggapan dasar
1. Guru mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model Reciprocal Learning

1.5  Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi guru, calon guru, atau insan pendidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas peserta didik yang berpikir kritis matematik
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Negara tercinta ini.


1.6   Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1.      Mengkaji dan menganalisis perbedaan kemampuan generalisasi matematik siswa yang menerima pembelajaran dengan metode Reciprocal Learning dan Tradisional .
2.      Mengkaji kualitas kemampuan generalisasi matematik siswa dalam pemecahan soal setelah mendapatkan pembelajaran dengan metode Reciprocal Learning.

1.7  Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah :
1.      Terdapat peningkatan yang signifikan dalam kemampuan generalisasi matematik antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode Reciprocal Learning dari pada siswa yang belajar secara tradisional.
2.      Tidak ada peningkatan yang signifikan dalam kemampuan generalisasi matematik antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan metode Reciprocal Learning dari pada siswa yang belajar secara konvensional
.
1.8  Populasi dan sampel
1. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Surian
2. Sampel dari penelitian adalah siswa kelas VIII yang rata-rata berusia 13-14 tahun.
3. Mayoritas pekerjaan orang tua siswa adalah petani
1.9  Definisi Operasional
1.      Metode pembelajaran Reciprocal Learning adalah model yang mengacu pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung dalam bentuk dialog antara guru dan siswa mengenai segmen teks dialog ini disusun dengan menggunakan empat strategi yaitu: Meringkas, menghasilkan pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi, guru dan siswa bergiliran mengambil peran guru dalam memimpin dialog ini.
2.      Kompetensi (competency) adalah kata baru dalam bahasa Indonesia yang artinya setara dengan kemampuan atau pangabisa dalam bahasa Sunda. Siswa yang telah memiliki kompetensi mengandung arti bahwa siswa telah memahami, memaknai dan memanfaatkan materi pelajaran yang telah dipelajarinya.
3.      Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak belakang dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
4.      Kemampuan generalisasi adalah kemampuan untuk membuat kesimpulan yang bersifat umum. Kemampuan ini erat kaitannya dengan kemampuan inkuiri dengan menerapkan cara berpikir deduktif, hasil generalisasi misalnya adalah rumus, sifat, teorema yang diperoleh dengan cara mengkonstruksi dari kondisi empirik-khusus mejadi suatu prinsip atau aturan yang bersifat umum.
5.      Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang digunakan guru sedemikian rupa sehingga siswa masih kurang, pembelajaran terpusat pada guru, proses belajar sangat mengutamakan metode ekspositori.
1.10        Butir Studi Literatur
1.      Hakekat matematika
2.      Hakekat belajar
3.      Model pembelajaran Reciprocal learning
4.      Model pembelajaran Tradisional
5.      Kemampuan generalisasi matematik
6.      Hasil penelitian yang relevan
1.11        Perangkat pembelajaran dan Instrumen Penelitian
1.      RPP Reciprocal Learning
2.      Silabus Reciprocal Learning
3.      Latihan soal pre-test
4.      Latihan soal pos-test
5.      LKS Reciprocal Learning
6.      Angket Skala Likert
7.      Pedoman Observasi
8.      Kisi-kisi



1.12        Design Penelitian
Variable bebas dalam penenlitian ini adalah model pembelajaran Reciprocal Learning dan pembelajaran tradisional. Kelas yang pembelajarannya dengan model pembelajaran Reciprocal Learning merupakan kelas eksperimen, sedangkan kelas yang pembelajarannya dengan model konvensional merupakan kelas control.
Variable terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan generalisasi matematik dalam penyelesaian soal matematika.
 Design eksperimen yang digunakan adalah one group pretest-posttest design yang dinyatakan sebagai berikut:

O1 X O2
O1 - O2

Keterangan :
O1 = Pretes
X = Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran model reciprocal learning
-          = Kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran tradisional
O2 = Post Test              

1.13                      Prosedur Pelaksanaan Penelitian
a.      Tahap Persiapan

Ø  Mendiskusikan rencana penelitian dengan dosen pembimbing yang bersangkutan.
Ø  Mendiskusikan jadwal pelaksanaan dengan guru matematika yang akan digunakan penelitian.
Ø  Membuat silabus dan RPP yang dikonsultasikan dengan guru matematika yang bersangkutan.
Ø  Pembuatan perangkat tes yang akan dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
Ø  Membuat pedoman observasi dan angket.

b.      Tahap Pelaksanaan
Ø Memilih secara acak kelas yang akan dijadikan kelas Eksperimen dan kelas Control
Ø Melaksanakan pre-test
Ø Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dengan Model Pembelajaran Reciprocal learning
Ø Melaksanakan Post-Test
Ø Memberikan angket
c.       Tahap Akhir
Ø  Pengolahan Data
Ø  Kesimpulan

1.14          Teknik Pengolahan data

Untuk aspek kognitif diukur dengan menggunakan indeks gains

Criteria indeks gain
g ≤ 0.3             indeks gain rendah
0.3 < g ≤ 0.7    Indeks gain sedang
g >0.7              Indeks gain tinggi
Sedangkan  untuk aspek afektif dan psikomotorik diukur dengan menggunakan Indeks Prestasi Kelompok(IPK).

Keterangan :
M = Rata-rata skor afektif/psikomotorik pada satu aspek saja
SMI = Skor maks. Ideal
Tabel
Klasifikasi Indeks Prestasi Kelompok (IPK)
Interval
Kategori
l0,00-30,00
Sangat rendah
31,00-54,00
Rendah
55,00-74,00
Sedang
75,00-89,00
Tinggi
90,00-100,00
Sangat tinggi

2.      Menganalisis data kuantitatif
Menggunakan uji t bila distribusi normal
Menggunakan uji t` bila distribusi tidak normal
Menggunakan uji w bila tidak homogen



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tuliskan kritik dan masukan anda